MY CONNECTIONS

Keep updates via social networks:

SUBSCRIBE VIA EMAIL

Enter your email to form bellow receive latest posts

SUBSCRIBE VIA READER
feed pakde Subscribe In A Reader

Template Style Name: DailyPhotos

Design by Huy Dinh Quang

Redesign by Reza Al G

Powered by blogger

0

Hidup Atau Matikah Kita Sekarang ?

Posted 12.40 / By / ,

Hidup dan kehidupan serta mati dan kematian coba kami tulis dalam posting kali ini. Topiknya ngeri !!. Mohon maaf kalau dalam tulisan kali ini agak nyleneh sebab tanpa pakai nara sumber dan  tanpa literature apapun. Satu satunya materi yg di pakai adalah apa yg ada dalam hati dan otak kosong penulis sendiri.

Hidup atau matikah kita
Semua orang suka hidup, kenapa ya kok nggak ada yang suka mati ? hee.. pertanyaan yang aneh. Hal ini nggak ada bedanya dengan pertanyaan “kenapa semua orang kok suka jadi kaya daripada jadi miskin ?”. Sebenarnya hidup itu apa dan untuk apa ? Begitu juga dengan mati. Mati itu apa dan untuk apa? Kita sekarang ini lagi hidup atau mati? Sepele memang tapi saya yakin itulah pertanyaan yang sering muncul jika seseorang sedang berusaha memaknai hidupnya. Waduh saya kok malah jadi bingung sendiri.
Hidup dalam kajian biologi diantaranya adalah mempunyai ciri - ciri sbb:  tumbuh, berkembang, bergerak dan berkembang biak. Meskipun dulu biologi dapat nilai 5 tapi masih ingat sedikit sedikit. Sedangkan mati mempunyai arti sebaliknya. Mati kebanyakan orang mengartikan sebagai sebuah malapetaka, jahat, kesedihan dan kehancuran.

Dalam kajian ilmu “asal ngomong”, hidup mempunyai dua bagian yang sangat penting, dan dua duanya membutuhkan makanan dengan asupan gizi yang seimbang. Dua bagian itu adalah jiwa dan raga, lahir dan bathin, saya sebenarnya lebih suka sebut: bathin dan lahir, jasmani dan rukmini (rohani maksudnya).

Dalam kehidupan sehari - hari seringkali terdengar pertanyaan sebagai berikut: Sudah makan ? Sudah berolah raga ? Atau Sudah gerak badan ? (inget jaman dulu, olah raga dibilangnya “gerak badan”), Sekarang badannya sudah smakin besar ya ? Anakmu sekarang berapa ? Sudah lulus sekolah ? Itu semua adalah pertanyaan bersifat biologis yang menunjukkan ciri – ciri hidup dari sisi phisik atau raga.

Tapi seringkah mendengar pertanyaan ini: Sudah sholat ? Sudah ke Gereja ? dan lain - lain. Imanmu sekarang sudah setingkat apa ? Besuk menghadiri ceramah agama dimana ? Seringkah kamu membaca buku – buku agama ? Sudah meningkatkah imanmu ? Ini semua adalah pertannyaan yang bersifat jiwa / rohani. Saya sendiri kalau  dicerca pertanyaan seperti ini pasti akan diam dengan alasan diam itu emas heeee…..! padahal sebenarnya saya diam karena bingung nggak bisa jawab sebab semua itu jarang saya lakukan (memalukan.. pengakuan yang jujur hee..)

Pernah suatu saat saya ketemu seseorang di sebuah stasiun kereta. Kami tenggelam dalam suatu obrolan iseng mengenai masalah kehidupan. Dalam obrolan tersebut dia bertanya sesuatu yg waktu itu saya anggap keluar dari topik obrolan, dia bertanya begini: “kamu dulu sekolah TK ?”, meski kaget saya jawab juga pertanyaan itu sambil senyum dan merasa aneh. “nggak mbah!”,  “berarti kamu langsung sekolah SD ya, lulus SD ?”, sambil agak jengkel saya jawab “ya lulus lah mbah, masak orang ganteng gini nggak lulus.”  Mbah nanya lagi, “Setelah  SD kayaknya kamu terus sekolah SMP, SMA dan sepertinya kamu juga sempat kuliah, apakah kamu lulus semua?”, Dengan bangga hati dan cepat saya jawab pertanyaan yang aneh itu, “iya mbah semua lulus dengan nilai di atas rata – rata”. Rupanya dia masih nanya juga sambil senyum karena dia melihat saya terlalu bangga, “berarti sekolahmu semua lulus ya, hebat kamu karena ada peningkatan”. Saya senyum bahagia karena dapat pujian.

Tapi tiba – tiba dia memberi  pertanyaan lagi, “Kamu dari SD sampai kuliah ada peningkatan sebab kamu sudah selesaikan sekolahmu, tapi meningkatkah keimananmu?, menigkatkah ibadahmu? Meningkatkah amal kebaikanmu?”. Bak disambar petir… modiar saya mendengar pertanyaan seperti itu, saya nggak bisa jawab, saya merasa seperti monyet yang kelaparan tengok sana tengok sini, sebab yang ditanyakan semua itu saya nggak ada peningkatan sama sekali, malah bisa dibilang semakin turun dan hancur heee…
Intinya memang kita butuh makanan lahir dan makanan bathin. Mati itu sebenarnya nggak ada, itu hanya istilah di dunia. Mati adalah peristiwa di saat jiwa meninggalkan raga. Sedangkan yang namanya jiwa, bathin dan rohani tetap akan kekal abadi hidup selamanya. Jadi kalau jiwa, bathin dan rohani saya tidak ada peningkatan kearah yang lebih baik itulah yang bisa dibilang mendekati kematian atau mati yang sebenarnya.
Saya sadar bahwa tulisan saya “agak ngawur” atau mungkin bisa dibilang “ngawur”, tapi saya sudah berusaha mengekspresikan diri saya degan jujur dan apa adanya. Apa arti hidup dan mati menurut anda?

Semoga artikel Hidup Atau Matikah Kita dapat membawa manfaat buat kita semua.

Artikel Terkait

0 komentar

RECENT COMMENTS